Kirab Kebo Bule hingga Cuci Keris Pusaka

Kirab Kebo Bule hingga Cuci Keris Pusaka

Kirab
Kirab Kebo Bule hingga Cuci Keris Pusaka

indoarkeologi.xyz – MALAM 1 Suro diakui sakral atau keramat di kalangan masyarakat Jawa. Berbagai ritual dan rutinitas unik digelar pada momentum yang bertepatan bersama dengan malam 1 Muharram di dalam kalender Hijriah atau Tahun Baru Islam.

Malam 1 Suro atau Sura kali ini jatuh pada Sabtu 6 Juli 2024 malam. Tradisi memperingati malam 1 Suro di dalam budaya masyarakat Jawa dilakoni turun temurun, mengkombinasikan ritual kebudayaan bersama dengan nilai keagamaan.

Masyarakat Jawa percaya bulan Suro adalah selagi suci, agar beragam ritual dilakukan bersama dengan penuh hikmat. Beragam rutinitas tidak sama di setiap area menaikkan kekayaan budaya ini, sepenuhnya artinya mendalam dan penting bagi masyarakat yang melaksanakannya.

Masyarakat Jawa pakai selagi ini untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, memohon ampunan, dan meminta beroleh berkah serta pemberian di dalam menjalani tahun yang baru.

Berikut adalah sebagian rutinitas malam 1 Suro di Indonesia terutama Pulau Jawa dirangkum berasal dari Wikipedia dan sebagian sumber lain :

1. Kirab Pusaka Keraton di Solo

Di Solo, perayaan Satu Suro diwarnai bersama dengan ritual Jamas dan Kirab Pusaka Keraton. Dalam kirab ini, sebagian ekor kebo bule yang dijuluki Kebo Kyai Slamet ikut serta.

Acara Kirab Kebo Bule diawali berasal dari Keraton Solo pada jam 12 malam dan melingkari sebagian protokol di kota Solo, diiringi oleh punggawa istana dan para pasukan istana.

2. Babad Cirebon dan pencucian benda pusaka

Malam 1 Suro diperingati oleh Keraton Kanoman bersama dengan menggelar pembacaan Babad Cirebon atau mengulangi Sejarah Cirebon.

Peringatan malam 1 Suro dilanjutkan bersama dengan ziarah ke makam Sunan Gunung Jati di Desa Astana, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon.

3. Ritual Samas di Yogyakarta

Ritual Samas dilakukan untuk mengenang Maheso Suro yang dipercaya telah mendatangkan kemakmuran bagi warga di pesisir pantai selatan. Tradisi ini kerap digelar di Yogyakarta terutama Bantul.

4. Ledug Suro di Magetan

Ledug Suro diperingati bersama dengan upacara Andum Berkah Bolu Rahayu. Masyarakat Magetan yakin bahwa memakan bolu rahayu yang telah diberkati bersama dengan doa-doa dapat digunakan sebagai obat, pelaris, dan lainnya.

5. Upacara Labuhan

Upacara Labuhan dilakukan bersama dengan persembahan-persembahan kepada penguasa lautan agar para nelayan selamat mencari ikan dan beroleh ikan yang banyak.

Tujuannya adalah memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk keselamatan dan keberkahan.

6. Memandikan benda pusaka

Benda-benda pusaka seperti keris kebanyakan akan dimandikan pada malam 1 Suro. Masyarakat Jawa yakin keris bukan sekadar senjata tikam, tetapi lebih berasal dari itu punya nilai filosofi dan budaya, kedudukan, lebih-lebih diakui keramat.

Pencucian keris di malam 1 Suro diakui akan mengimbuhkan energi baru. Keris akan dicuci bersama dengan minyak misik, minyak zakfaron, minyak jamas, minyak kayu cendana, minyak melati, dan minyak seribu bunga.

Ritual ini akan dipersiapkan terhitung kemenyan, dupa, dan bunga-bunga, belimbing wuluh, jeruk nipis, hingga kain kafan.

Created By indonesia arkeologi | Creative By indoarkeologi
indoPusaka