Unsyiah, USU & USM Kolaborasi Kaji Bidang Arkeologi

Unsyiah, USU & USM Kolaborasi Kaji Bidang Arkeologi

Unsyiah, USU & USM Kolaborasi Kaji Bidang Arkeologi
Unsyiah, USU & USM Kolaborasi Kaji Bidang Arkeologi

indoarkeologi.xyz – universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh menjalin kerja sama juga didalam bidang pendidikan dan penelitian dengan dua universitas terkemuka, yaitu universitas Sumatera Utara (USU) dan Universiti Sains Malaysia (USM).

Kerja persis untuk pengembangan ilmu pengetahuan itu dituangkan di dalam sebuah kesepakatan (MoU) untuk dilakukan berbarengan selama lima th. ke depan. Mereka terhitung menyepakati kerja sama juga lebih terperinci (MoA) pada institusi dan bidang kajian Arkeologi di lingkungan ketiga perguruan tinggi tersebut.

Rektor Unsyiah, Prof. Samsul Rizal menuturkan Unsyiah dan Pemerintah Aceh berkomitmen tinggi untuk menyelamatkan dokumen dan situs-situs sejarah di Aceh.

“Itulah sebabnya, Unsyiah bersama-sama Pemerintah Aceh tetapi mendiskusikan relokasi dan revitalisasi Pusat Dokumentasi dan informasi Aceh (PDIA),” katanya di dalam info tertulisnya kepada Okezone, Kamis (27/2/2014).

Penandatanganan kerja persis dan kesepakatan selanjutnya dilakukan dilaksanakan Samsul Rizal (Unsyiah), Prof. Dato’ Omar Osman (Vice-Chancellor USM) dan Prof. Ningrum Natasya Sirait, (Wakil Rektor IV USU) di Balai Senat Biro Rektorat Unsyiah, Darussalam, Banda Aceh, Rabu 26 Februari kemarin.

Menurut Dato’ Omar Osman, kerja sama ini jadi sejarah baru, karena baru pertama kalinya terjalin suatu interaksi triangle yang merupakan kolaborasi antar tiga universitas.

“Kerja identik ini mesti dilebarkan. Bukan hanya di bidang arkeologi, tetapi termasuk lini lain di bidang pendidikan. kami juga dapat mengadakan kolaborasi seminar untuk membangun bidang-bidang pendidikan tertentu telah saatnya Unsyiah, USU dan USM maju bersama,” kata Dato’ Omar.

Dia termasuk menyinggung tentang kerja sama di bidang pengabdian mahasiswa yang dikenal bersama dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

“USM memberi dukungan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Unsyiah, dan mengusulkan program KKN di Semenanjung Utara Malaysia di jaman mendatang. kami terhitung akan mendampingi mahasiswa Unsyiah yang bakal terjun ke sana,” tuturnya.

DIa menuturkan pada 2013 USM lebih unggul daripada Singapura dalam perihal publikasi ilmiah. USM bertopang jejak itu mampu diikuti oleh Unsyiah dan USU.

Sementara, Wakil Rektor IV USU, Ningrum Natasya Sirait, mengaku amat bersemangat untuk mendukung kerja sama penelitian Arkeologi Islam tersebut Kerja sama juga selanjutnya wajib dapat diteruskan ke bidang belajar lainnya.

“Kita tak lumayan dengan bekerjasama di bidang Arkeologi, tetapi kudu merambah ke studi-studi lainnya. Kemajuan perguruan tinggi bukan dinilai dari banyak dan megahnya gedung. sekarang ini ukuran majunya sebuah kampus dicermati dari berapa besarnya kuantitas jurnal, riset atau publikasi ilmiah yang dihasilkan,” tuturnya.

Penelitian di bidang Arkeologi Islam ketiga universitas selanjutnya sudah dimulai sejak 2007. Banyak temuan-temuan histori baru yang akan dibuktikan secara scientific.

Salah satu penemuan selanjutnya yang termasuk turut dipamerkan di Acara Pameran Arkeologi di Gedung AAC Prof. Dr. Dayan Dawood, MA, adalah bukti perihal eksistensi sejarah Islam di Aceh yang jauh lebih awal dibandingkan bersama dengan fakta sejarah yang tertera saat ini.

Created By indonesia arkeologi | Creative By indoarkeologi
indoPusaka