Tradisi Penjamasan Pusaka Sunan Kalijaga
indoarkeologi.xyz – Ada yang tidak serupa bersama dengan kronologis acara penjamasan pusaka Sunan Kalijaga di th. 2022 Masehi yang bertepatan bersama dengan th. 1443 Hijriyah.
Sebelumnya, penjamasan pusaka milik Sunan Kalijaga hanya diisi bersama dengan kronologis acara Ganti Luwur, Suluk Linglung, Pembukaan Cungkup Makam, Selamatan Ancakan, Atraksi Pagar Nusa dan puncaknya adalah Kirab dan Upacara Penjamasan Pusaka.
Tahun ini ada acara baru yang yang masuk sebagai salah satu kesibukan yang melibatkan para ahli waris Sunan Kalijaga. Acara selanjutnya adalah Jemparingan atau formalitas panahan yang konon mulai diciptakan sejak zaman Kerajaan Mataram.
R Mike Santana, panitia Jemparingan menjelaskan bahwa acara ini diadakan di Area Kolam Segaran di lingkungan makam Sunan Kalijaga Kadilangu Demak.
“Memang baru th. ini diadakan semacam festival jemparingan yang dinamai Jemparingan Kalijagan,” ungkapnya.
Jemparingan sebagai salah satu kesibukan di dalam kronologis acara sebelum akan penjamasan pusaka diadakan oleh Lembaga Adat Kadilangu Kabupaten Demak Jawa Tengah, Sabtu (9/7/2022).
Peserta Jemparingan berasal berasal dari sebagian klub Jemparingan di wilayah lebih kurang Kota Wali yaitu berasal dari Jogjakarta, Semarang, Pati dan Jepara.
Agung Sumaedi, Maestro Jemparingan asal Jogja menghendaki penuh bahwa olahraga kuna asli Jawa ini hendaknya juga mampu dilestarikan di Kabupaten Demak.
“Pada Jemparingan tidak hanya olah raga tapi juga olah rasa. Di sini para penjemparing mewujudkan silaturahmi. Jemparingan juga jadi sarana rekreasi dan wahana pelestarian budaya,” ungkap Agung.