Topeng Emas Berusia 3.000 Tahun Ditemukan

Topeng Emas Berusia 3.000 Tahun Ditemukan

Topeng
Topeng Emas Berusia 3.000 Tahun Ditemukan

indoarkeologi.xyz – Topeng emas seremonial berusia 3.000 tahun telah jadi sensasi sarana sosial yang tak terduga di China sehabis penemuannya baru-baru ini di provinsi Sichuan. Artefak itu adalah keliru satu dari 500 peninggalan Zaman Perunggu yang ditemukan di situs arkeologi Sanxingdui.

Para ahli menyebutkan penemuan itu bisa mengimbuhkan wawasan baru mengenai negara bagian Shu kuno, China yang menguasai daerah itu sebelum saat 316 SM. Namun topeng misterius berwajah 1/2 itu terhitung telah melahirkan meme dan video penghormatan yang kondang di sarana sosial.

Segera sehabis kumpulan penemuan terbaru diumumkan pada hari Sabtu, pengguna platform mikroblogging Weibo mulai menyebabkan gambar yang melapiskan topeng di wajah tokoh budaya pop. Tagar “Kompetisi pengeditan foto topeng emas Sanxingdui” telah dicermati nyaris 4 juta kali, dan telah melahirkan banyak tulisan dikarenakan netizen memuji topeng yang “memukau” dan “indah”.

Para pejabat di museum Sanxingdui – keliru satu situs arkeologi terpenting di China – segera ikut bersenang-senang. “Selamat pagi, kami baru bangun tidur, rupanya seluruh orang repot melaksanakan photoshopping?” kata museum dalam posting Weibo baru-baru ini sambil berbagi pandangannya mengenai meme itu.

Museum terhitung merilis video musik animasi promosi yang dibintangi topeng dan artefak lainnya, pas lagu rap yang dibuat oleh pembawa acara TV yang memuji “kecerdasan” peradaban kuno telah jadi viral.

Ini bukan pertama kalinya artefak China menarik perhatian pengguna sarana sosial – di bulan Agustus, peninggalan lain ditemukan menyerupai karakter babi dalam video game kondang Angry Birds.

Penemuan Lain

Selain topeng emas, para arkeolog di Sanxingdui telah menemukan potongan perunggu, lembaran emas serta artefak yang terbuat dari gading, giok, dan sutra.

Barang-barang itu ditemukan dalam enam “lubang pengorbanan”, kata Administrasi Warisan Budaya Nasional, yang digunakan peradaban Shu untuk mempersembahkan korban dalam doa untuk kemakmuran dan perdamaian.

Reruntuhan Sanxingdui ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani pada tahun 1929, dan saat ini diakui sebagai keliru satu situs arkeologi terpenting di negara tersebut.

Hingga pas ini, lebih dari 50.000 relik telah digali di situs tersebut, yang berjarak kurang lebih 60 km (37 mil) dari kota Chengdu.

Created By indonesia arkeologi | Creative By indoarkeologi
indoPusaka