Temuan Benda Pusaka hingga Piring Emas
indoarkeologi.xyz, Temuan Benda – Lokasi sungai kecil di Malang yang airnya sempat berwarna merah disebut kerap dijadikan lokasi ritual warga. Aliran sungai kecil itu bermuara di Sungai Amprong disebut kerap dijadikan lokasi mencari benda-benda pusaka.
Abdur Rohim, warga Dusun Kidal Krajan menyebut, lokasi sungai dan mata air yang berada di belakang permukiman warga sebenarnya dikenal angker. Namun lokasi itu kerap digunakan oleh pencari barang-barang pusaka untuk ritual.
“Ini namanya sumber kedungdaringan, turut Dusun Kidal Krajan RT 27 RW 2, Desa Kidal, Kecamatan Tumpang. Sering di sini untuk ritual pernah, hampir keris dan benda pusaka,” ucap Abdur Rohim, ditemui Minggu (7/7/2024).
Beberapa benda pusaka dan benda menyerupai arca terhitung dulu ditemukan di sekitar sungai kecil yang miliki mata air ini. Tak hanya keris di sini jga terkandung sebuah emas dan piring bersama susunan emas, yang dianggap merupakan benda cagar budaya.
“Pernah tersedia yang nemu emas, namun emasnya dikembalikan, menjadi ketemu lewat mimpi emasnya, tetap dicari di sini dapat, namun dikembalikan lagi,” tuturnya.
Banyaknya benda pusaka terhitung dianggap Rohim dulu tertangkap kamera CCTV dari tempat tinggal di belakang mata air. Dari kamera CCTV itu tertangkap kamera sebuah piring berhias emas konon terlihat dari dalam tanah keluar.
“Itu piring bader terbang, terlihat dari bawah, terlihat dari CCTV tempat tinggal belakangnya itu. Jadi piringnya terbang, namun tidak sanggup diambil. Katanya terkecuali diambil alih nanti dapat sakit, atau hingga meninggal, nggak tersedia yang berani ngambil,” jelasnya.
Dirinya terhitung menjelaskan, ada penampakan ular siluman berkepala tiga. Ular itu kebanyakan mengganggu orang yang punya niat jelek, atau menebangi pohon bambu tanpa berharap izin.
“Pernah itu orang motong bambu, la sehabis motong itu lari katanya terlihat ular berkepala tiga. Lari ke atas ke sini, ketakutan, langsung sakit,” kata dia.
“Pernah orang ngambil arca tidak tersedia kepalanya dibawa pulang. Waktu salat di tempat tinggal itu katanya kayak didorong mirip penghuninya itu hingga jatuh. Makanya langsung dikembalikan lagi, nggak berani ngambil,” imbuhnya.
Bahkan pasca ada Info temuan air berwarna merah itu, kata Rohim tersedia tiga dari lima orang yang melihat mengalami keganjilan. Pasalnya tiga dari lima orang itu mengalami hal-hal aneh.
“Kemarin itu tiga orang merasakan ditampakkan orang katanya ketakutan, tersedia yang layaknya kena setrum (sengatan listrik), tersedia yang hangat kena semburan airnya, tiga orang itu ceritanya nggak sama, hanya dua orang itu yang nggak merasakan. Semuanya usianya masih muda,” terangnya.
Sebagaimana di informasikan sebelumnya, sungai kecil di kawasan Dusun Kidal Krajan RT 27 RW 2 Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, beralih warna menjadi merah. Air sungai itu terlihat berwarna merah terhadap Sabtu (6/7/2024).
Alhasil air berwarna merah itu sempat mengalir hingga sebagian desa di sekitarnya layaknya Desa Kambingan dan Desa Banjarejo, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Tapi air berwarna merah itu berhenti terhadap Minggu pagi dan aliran air terlihat kembali normal.