Prasasti Peninggalan Pakubuwono X Diminta Dikembalikan

indoarkeologi.xyz – Juru Bicara Kerabat Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Eddy Wirabhumi menyebut temuan lempengan prasasti berbahasa Belanda yang dipahat di atas batu marmer berupa segi empat berukuran 1×1,5 meter dan ketebalan 7 sentimeter dimungkinkan berasal dari lingkungan Keraton Surakarta.
Hal itu dikuatkan juga bersama dengan isikan ukiran di atas marmer yang bertuliskan kalimat didalam bhs Belanda yaitu “Deza ingang werd opgeridht in 1930 huldeblijk der Europee sche ingezetenen aan Z.H Pakoe Boewono X Soesoehoenan van Soerakarta bij Hoogstdezzelfs 64 sten verjaardag op 3 Januari 1929”.
“Kemungkinan benda tersebut berasal dari Keraton Solo. Kemungkinan besar berasal dari daerah Keraton Surakarta, sebab sementara itu kantor Pemadam (Kebakaran) berada di Alun-Alun Utara,” kata Eddy Wirabumi, Rabu (13/2/2019).
Disampaikan juga sebelum saat digunakan sebagai kantor pemadam, lokasi tersebut yang berada di alun-alun utara merupakan semacam kantor PU-nya Keraton. Setelah rubah kantor, sangat kemungkinan lempengan prasasti peninggalan Pakubuwono X itu terbawa ke sana.
“Yang bertanggung jawab mengenai proses-proses perbaikan yang tersedia di Keraton Surakarta. Di sana kan kembali wae (pos pemadam Pedaringan). Nek nonton tahunnya enggak kemungkinan dari sana, pasti dari sini (Keraton),” ucapnya.
Menurut Wirabumi, sebenarnya tersedia baiknya barang tersebut dikembalikan ke pihak Keraton. Selain dikembalikan, wajib juga dilakukan penelusuran bersama bersama dengan beraneka pihak bersama dengan melibatkan pemerhati dan cagar budaya. Informasinya, prasasti yang ditemukan ini umumnya digunakan sebagai penanda batas wilayah.
“Kita (Keraton Surakarta) berbagi sama-sama untuk melacak tahu prasasti tersebut,” tuturnya.
Dengan begitu, menurutnya, seutuhnya diinginkan mampu menjadi jelas. Tidak cuma dikembalikan kembali pada Keraton Surakarta, tapi wajib juga tidak dicari asal-muasal prasasti tersebut untuk memberikan tambahan ilmu kepada penduduk di generasi mendatang.