Prasasti Kutukan di Kerajaan Sriwijaya

indoarkeologi.xyz – Kerajaan Sriwijaya merupakan tidak benar satu kerajaan bercorak Budha di Indonesia yang berdiri terhadap abad ke-7 masehi.
Kerajaan ini diketahui punya sejumlah sejumlah prasasti berisi kutukan.
Kerajaan Sriwijaya sendiri didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa yang jalankan perjalanan suci. Dia berangkat gunakan perahu dari Minanga Tamwan bersama 20.000 orang tentara dan 200 peti bekal.
Melansir laman formal kemedikbud.go.id, prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya diketahui berisi kutukan yang biasanya dimaksudkan kepada orang-orang yang tidak taat terhadap raja. Apa saja prasasti-prasasti tersebut? Simak pembahasannya.
1. Prasasti Telaga Batu
Prasasti Telaga Batu berisikan kutukan terhadap siapa saja yang jalankan kejahatan dan tidak taat kepada raja, yang dimaksudkan kepada siapapun baik para putra raja dan pejabat kerajaan maupun para kerajaan.
Berikut kutipan isi prasasti yang berisi kutukan ini: “Selain itu, kuperitahkan mengawasi kalian … akan mati … bersama istri-istrimu dan anak-anakmu … anak-cucumu akan dihukum oleh aku. Juga tidak cuman … engkau akan mati oleh kutukan ini. Engkau akan dihukum bersama anak-anakmu, istri-istrimu, anak-cucumu, kerabatmu, dan teman-temanmu”.
2. Prasasti Boom Baru
Prasasti Boom Baru ditemukan di daerah Palembang, tepatnya di kurang lebih Pelabuhan Boom Baru, ditulis bersama huruf Pallawa. Prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya ini berisi perihal kutukan dari raja Sriwijaya.
Berikut penggalan isi kutukan dalam Prasasti Boom Baru: “…(apabila) ia tidak bakti dan tunduk (bertindak lemah lembut) kepadaku (raja) bersama … dibunuh ia oleh sumpah dan di(suruh) supaya hancur oleh … (Śrīwijaya)”.
3. Prasasti Kota Kapur
Prasasti Kota Kapur ditemukan di Kota Kapur, Bangka Belitung, dan diperkirakan ditulis terhadap 656 Masehi.
Prasasti Kota Kapur berisikan keinginan kepada Dewa untuk menjaga persatuan dan kesatuan Kerajaan Sriwijaya. Tidak hanya itu, prasasti ini termasuk berisikan hukuman bagi orang yang jalankan kejahatan dan jalankan pengkhianatan terhadap raja.
4. Prasasti Karang Berahi
Prasasti Karang Berahi, ditemukan di Jambi, tepatnya di Desa Karang Berahi, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin. Prasasti Karang Berahi ditulis bersama huruf Pallawa dan bahasa Melayu Kuno, berisii kutukan bagi lokasi yang tidak tunduk terhadap Kerajaan Sriwijaya.
5. Prasasti Palas Pasemah
Prasasti Palas Pasemah menceritakan perihal keberhasilan Kerajaan Sriwijaya dalam mendiami lokasi Lampung Selatan. Selain itu, prasasti ini termasuk berisikan kutukan bagi orang-orang yang tidak taat kepada raja.
Orang selanjutnya akan terbunuh oleh kutukan. Berikut penggalan isi prasasti kutukan peninggalan Kerajaan Sriwijaya: “…Ada orang di seluruh kekuasaan yang tunduk terhadap kerajaan yang memberontak, berkomplot, tidak tunduk setia kepadaku, orang-orang selanjutnya akan terbunuh oleh (kutukan)…”.