Prasasti di Pegunungan Hisma Ungkap Penunjuk Arah

Prasasti di Pegunungan Hisma Ungkap Penunjuk Arah

Prasasti
Prasasti di Pegunungan Hisma Ungkap Penunjuk Arah

indoarkeologi.xyz – PEGUNUNGAN Hisma yang terletak di sebelah barat Kota Tabuk, Arab Saudi merupakan rumah bagi prasasti Arab berusia lebih dari 2.600 th. yang diukir oleh kaum Tsamud dan suku kuno lainnya.

Sisa-sisa arkeologi lazim ditemukan di pegunungan yang merupakan bagian dari jalan perdagangan konvoi unta dan kondang di kalangan pedagang, sebab formasi mereka yang layaknya kapal.

Salma Hawsawi, seorang profesor histori kuno di King Saud University, menyebutkan bahwa Arab Saudi kaya bakal bukti arkeologi peradaban kuno yang makmur dalam beragam geografi dan iklim di beragam daerah.

“Arab Saudi mencakup dataran yang sempit dan meluas, dataran tinggi pegunungan, dan dataran tinggi serta gurun bersama oasis,” kata Hawsawi layaknya dilansir dari Arab News, Sabtu (22/5/2021).

Perbedaan geografis dan iklim di kawasan itu sebabkan keragaman peradaban. Pada beragam waktu, pegunungan Hisma terhitung telah dikenal bersama nama pegunungan Hisma Sandy, dataran tinggi Hisma dan pegunungan Kapal.

Gunung-gunung ini berada lebih kurang 1.000 meter di atas permukaan laut, dan terletak di timur jajaran Hijaz, dan dibatasi oleh pegunungan Al-Sharat di utara, Wadi Araba di barat laut, dan Harrat Al-Rahat di selatan.

“Kawasan itu dibedakan oleh fitur-fitur yang mendorong pemukiman manusia layaknya kelimpahan air, tanah subur, iklim yang mendukung, dan jalan perdagangan,” kata Hawsawi.

“Itu adalah salah satu daerah terpenting di mana orang-orang menetap sejak awal waktu,” tambahnya.

“Orang-orang Tsamud mendiami daerah itu, dan dikatakan bahwa itu adalah rumah orang-orang Shuaib yang disebutkan dalam Alquran. Daerah itu terhitung terkait bersama peradaban Babilonia di Mesopotamia. ”

Menurut Hawsawi, wilayah Tabuk disebutkan dalam sumber klasik oleh astronom dan pakar geografi Romawi abad pertama Ptolemy, yang menyusun daftar kota dan negara yang diketahui terhadap sementara itu, memilih perbatasannya, dan mendokumentasikan informasi penting berkenaan orang dan interaksi mereka masing-masing.

Wilayah itu disebutkan dalam “Mu’jam Al-Buldan” Yaqut Al-Hamawi, serta dalam puisi abad kelima dan keenam.

Hawsawi menyebutkan bahwa pegunungan Hisma adalah rumah bagi prasasti Tsamud yang berusia 2.600 th. dan prasasti Arab yang berasal dari zaman Islam.

“Hampir tidak tersedia daerah yang tidak punya prasasti Tsamud, terhitung prasasti dalam dialek Hasami, dialek Arab yang mirip bersama dialek Nabataean yang merupakan postingan Arab pertama di mana huruf-huruf berikut saling menempel,” katanya.

“Prasasti ini berlimpah, dan kami umumnya mendapatkan nama yang tepat atau doa yang didokumentasikan oleh orang-orang yang melalui daerah itu, yang merupakan stasiun untuk konvoi perdagangan dan pelancong. Rute perdagangan lama pergi dari selatan ke utara ke Levant.”

“Pegunungan Hisma telah menjadi bagian dari histori dan peradaban penduduk yang tinggal di sana, dan begitu banyak ragam prasasti di wilayah berikut mengungkapkan warisan histori dan menyebutkan aspek penting dari jaman selanjutnya Jazirah Arab,” kata Hawsawi.

Created By indonesia arkeologi | Creative By indoarkeologi
indoPusaka