Prasasti 3.200 Tahun Ungkap Peradaban yang Hilang

Prasasti 3.200 Tahun Ungkap Peradaban yang Hilang

Prasasti
Prasasti 3.200 Tahun Ungkap Peradaban yang Hilang

indoarkeologi.xyz – Diperlukan lebih berasal dari seratus th. bagi para arkeolog dan pakar bhs untuk menguraikan teks yang ditulis didalam bhs kuno, Luwian. Hasil penerjemahan selanjutnya segera dirilis didalam jurnal Proceedings of the Dutch Archeological and Historical Society’s edisi Desember 2017.

Fred Woudhuizen, seorang penerjemah Luwiah, dan Eberhard Zangger, pakar geologi dan presiden yayasan studi Luwian adalah orang-orang yang berjasa di balik usaha penerjemahan tersebut. Prasasti berusia 3.200 th. itu menceritakan kisah seorang pangeran, seorang perebut kekuasaan, dan peradaban besar tetapi misterius yang disebut sebagai Orang-Orang Laut.

Lebih lengkapnya, prasasti selanjutnya melukiskan bangkitnya kerajaan kuat yang dikenal bersama dengan nama Mira. Menurut terjemahannya, penguasa Mira, Raja Mashuittas, mengambil tahta Trojan berasal dari Raja Walmus dan lantas menyerahkannya lagi sebagai imbalan atas kesetiaan Troy pada Mira.

Melansir berasal dari Iflscience, Fred dan Eberhard yakin bahwa kerajaan Mira adalah anggota berasal dari peradaban Luwian yang sering disebut oleh sejarawan dan skrip Mesir kuno sebagai “Orang-Orang Laut” yang misterius. Mereka merupakan peradaban yang terlupakan dan terdiri berasal dari beberapa kerajaan kecil di area yang saat ini menjadi Turki.

Teks yang digunakan sebetulnya adalah salinan berasal dari temuan arkeolog Georges Perrot pada th. 1878. Menurut Georges, prasasti itu ditulis di atas sebuah dekorasi yang telah dihancurkan oleh masyarakat desa. Karena berasal berasal dari salinan, banyak ilmuwan yang mempertanyakan keaslian salinan tersebut.

Created By indonesia arkeologi | Creative By indoarkeologi
indoPusaka