Pesugihan yang Mengharuskan Pelaku Merenovasi Rumah

indoarkeologi.xyz – Menjadi kaya secara instan dengan ilmu pesugihan dilewati oleh orang-orang yang telah gelap mata. Banyak teknik pesugihan yang dianggap mampu beri tambahan kekayaan kepada pelakunya, keliru satunya kandang bubrah.
Mengutip dari bermacam sumber, kandang bubrah merupakan style pesugihan yang mempunyai tingkat kemudahan lebih enteng dibanding yang lainnya. Terdapat dua versi berkenaan style tumbal pesugihan ini.
Konon, kandang bubrah Mengenakan tumbal keluarga, lebih-lebih anak laki-laki, di awal perjanjian. Namun, tersedia terhitung yang beranggapan bahwa pesugihan ini tidak butuh tumbal nyawa, tetapi hanya mewajibkan pelakunya melakukan ritual rutin hingga akhir hayat.
Ritual yang dimaksud adalah merenovasi rumah secara terus-menerus. Konon, pesugihan ini berasal dari Jawa Tengah.
Pesugihan kandang bubrah pertama kali diperkenalkan oleh Ki Ageng Tembung Boyo pada abad ke-15. Meski telah lama ada, konon pesugihan ini tetap banyak ditekuni hingga sekarang.
Pesugihan ini butuh syarat supaya pelakunya merenovasi rumah secara berkala dan terus-menerus. Rumah yang direnovasi ini tidak dibiarkan selesai dan mesti konsisten direnovasi. Biasanya, renovasi rumah dilaksanakan tiap tiap setahun sekali atau maksimal tiga th. sekali.
Jika syarat ini tidak dipenuhi, maka pelaku pesugihan akan mendapat kesialan. Tentu saja, kesialan itu berwujud jatuh miskin hingga kehilangan nyawa.
Adapun syarat untuk merenovasi rumah secara berkala ini punya alasan tersendiri. Konon, makhluk halus yang memberi kekayaan butuh tempat yang nyaman.
Kenyamanan itu akan didapatkan dari rumah yang baru saja dibangun. Kandang bubrah terhitung mampu disebut sebagai tempat penampungan makhluk halus yang akan beri tambahan kekayaan kepada pelaku pesugihan.