Pengalaman Mistis Anak Indigo di Malam 1 Suro
indoarkeologi.xyz – Berdasarkan penanggalan Hijriah, 1 September mendatang adalah Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H. Selain itu menurut kalender Jawa, pada tanggal yang sama terhitung bertepatan dengan hari pertama bulan Suro. Biasanya di malam 1 suro, masyarakat yang masih memegang teguh kebiasaan istiadat dapat melakukan sejumlah kebiasaan layaknya bersihkan diri dan menjamas benda pusaka.
Hingga kini pun masih banyak masyarakat Jawa yang melakukan kebiasaan malam 1 suro. Salah satunya adalah anak indigo, Nano Kyuby. Berasal dari Surabaya, Jawa Timur.
Dia mengaku meniti kebiasaan menjamas benda pusaka lantaran miliki godong suruh. Benda pusaka itu berupa layaknya tombak, anggota atasnya sama dengan daun sirih.
Dalam menggerakkan kebiasaan itu, Nano pernah mengalami perihal mistis, tepatnya empat th. silam. Kejadian bermula gara-gara ia lalai menjamas benda pusakanya di malam 1 suro. Pada selagi itu, dirinya tengah berada di luar kota. “Kelalaian itu menyebabkan keluarga saya diteror suara-suara aneh. Benda pusaka itu ‘kan saya taruh di dalam peti kayu berukiran aksara Jawa, gara-gara tidak dijamas, tersedia suara layaknya ketukan,” ujar Nano melalui pesan singkat selagi dihubungi Okezone, Kamis (29/8/2019).
Anggota keluarganya yang berada di rumah sempat bingung dengan asal suara. Sebab tiap-tiap terdengar 3 kali ketukan, suara dapat hilang dan baru terlihat satu jam kemudian. Kejadian berikut tetap berulang sampai suaranya jadi kencang. Tak hanya suara aneh, kondisi rumah terhitung menjadi panas.
“Padahal telah memanfaatkan kipas angin dan pintu telah dibuka. Seisi rumah terhitung jadinya gampang emosi,” imbuh Nano.
Tepat pukul 12 malam, suara ketukan dari peti kayu mengagetkan anak Nano dan membuatnya melapor ke sang nenek. Ibunda Nano yang mengetahui kalau sang anak menaruh benda pusaka di dalam peti kelanjutannya menelepon dan menceritakan kondisi rumah. “Saat di telephone itu saya baru ingat itu malam suro, waktunya menjamas,” imbuh Nano.
Sayangnya ia tidak bisa langsung pulang dari luar kota untuk menjamas benda pusaka. Nano baru bisa tiba tiga hari kemudian. Selama tiga hari itu, lebih dari satu kali berlangsung moment mistis. Anaknya sempat melihat penampakan sosok nenek-nenek yang mengenakan konde dan anting berwarna hitam dekat peti penyimpanan benda kotak pusaka. Wajah nenek yang Mengenakan pakaian hitam itu terlihat cemberut.
“Anak saya lari, nangis kecemasan dan mengadu pada ibu saya. Lalu pada malam keesokan harinya, tersedia tetangga mampir ke rumah untuk ngobrol-ngobrol dengan ibu dan enggak lama kesurupan,” ucap Nano.
Saat kesurupan, tetangga berikut matanya melotot tapi tubuhnya kaku dan tidak bisa bergerak selama 15 menit. Bahkan dirinya sempat pingsan Setelah sadarkan diri, tetangga berikut menyatakan melihat penampakan sosok tinggi besar berwarna hitam.
“Besoknya saya baru pulang ke Surabaya, langsung belikan perlengkapan untuk menjamas pusaka di sungai daerah Pantai Keceran, dekat suramadu. Setelah komunikasi, ternyata yang tersedia di benda pusaka saya marah gara-gara tidak dijamas. Sebab seharusnya daerah mereka dibersihkan,” pungkas Nano.