Palasik, antara Legenda, Mitos, dan Ilmu Hitam

Palasik, antara Legenda, Mitos, dan Ilmu Hitam

Palasik
Palasik, antara Legenda, Mitos, dan Ilmu Hitam

indoarkeologi.xyz – Palasik merupakan sosok mitos yang sampai kini tetap dipercaya masyarakat Minangkabau. Konon, palasik memburu ibu hamil, anak-anak, bayi, sampai janin yang belum lahir.

Palasik akan memangsa bayi dengan cara menyedot ubun-ubunnya yang konon digunakan sebagai tumbal pengetahuan hitam. Palasik terhitung dikenal sebagai entitas mengerikan yang lahir berasal dari hasil kapabilitas gelap.

Sosok ini kerap dideskripsikan sebagai sosok humanoid yang terlampau aneh. Bagian kepala palasik terpisah dengan bagian tubuhnya. Kepala berikut sanggup mengambang dan terbang di udara untuk mencari mangsa mereka.

Ibu hamil yang ditarget palasik akan direbut janinnya. Biasanya, korban yang merupakan ibu hamil tidak akan menyimpan sangsi apapun.

Mitos kehadiran palasik kemudian berkembang jadi legenda lokal Minangkabau. Legenda palasik konon jadi peringatan bagi wanita hamil agar waspada dan mencari bantuan selama tetap didalam kondisi rentan.

Berkembangnya cerita palasik di lingkungan masyarakat Minangkabau ini diwariskan secara lisan berasal dari generasi ke generasi. Dari penceritaan tradisional tersebut, sebabkan mitos palasik selamanya hidup dan menghubungkan generasi muda dengan warisan budaya mereka.

Mengutip berasal dari bermacam sumber, bayi atau anak-anak yang terkena palasik umumnya diobati dengan memberi tambahan jimat. Jimat atau obat yang disebut dengan nama simaik tangkal lasik ini terhitung bermanfaat sebagai penangkal palasik.

Jimat ini terhitung digunakan di bagian pinggang atau dijadikan kalung. Adapun isi berasal dari jimat ini adalah dasun (bawang putih tunggal), jerangau, merica (lado ketek), serta timah hitam yang dituliskan dengan tulisan Al-Qur’an.

Semua isian berikut dibungkus dengan kain hitam, lantas dijahit sedikit dengan benang hitam. Sebelum dipasangkan sebagai jimat, kain hitam berikut akan dibacakan ayat suci Al-Qur’an terutama dahulu.

Selain jimat, masyarakat Minangkabau terhitung memakaikan penangkal lain bersifat gelang besi putih. Dengan demikian, ibu hamil sampai bayi dan anak-anak akan terhindar berasal dari problem palasik.

Created By indonesia arkeologi | Creative By indoarkeologi
indoPusaka