Kenapa Perayaan Halloween Identik dengan Warna Hitam

Kenapa Perayaan Halloween Identik dengan Warna Hitam

Kenapa
Kenapa Perayaan Halloween Identik dengan Warna Hitam

indoarkeologi.xyz – TIDAK banyak yang mengetahui mengapa perayaan Halloween persis bersama warna hitam dan oranye.

Menjelang akhir Oktober, dekorasi dan pernak pernik khas Halloween makin gampang ditemui di mana-mana.

Perayaan yang berasal dari budaya Barat dan Amerika Serikat ini menjadi terlampau kondang di seluruh dunia.

Halloween miliki segi seram yang berkaitan bersama makhluk-makhluk supernatural dan misterius. Tetapi juga punya kandungan segi menyenangkan dan keceriaan.

Selama bertahun-tahun, perayaan Halloween persis bersama warna hitam dan oranye. Penggunaan ke-2 warna selanjutnya rupanya miliki filosofi tersendiri.

Mengutip dari laman Good Housekeeping, perayaan Halloween berasal dari festival Celtic kuno Samhain pada abad ke-18.

Yang mana pada pas itu bangsa Celtic melaksanakan perayaan selanjutnya dimulai dan berakhir pas matahari terbenam, sehingga perayaan dimulai pada malam tanggal 31 Oktober.

Mereka yakin bahwa malam sebelum akan th. baru adalah pas dimana hantu ulang ke bumi. Di mana pas itu batas antara orang yang mati dan hidup telah runtuh. Sehingga mereka mengenakan kostum, menyalakan api unggun, dan melaksanakan pengorbanan.

Selain perayaan supranatural yang berkaitan bersama perihal mistis, festival Celtic kuno Samhain juga menandai akhir musim panen dan dimulainya musim dingin.

Waktu selanjutnya dikaitkan bersama kematian manusia dan hari yang panjang, gelap, serta dingin. Karena itu, masyarakat gunakan warna hitam dan mengasosiasikannya bersama benda atau hewan berwarna hitam pula layaknya kelelawar, topi sihir, laba-laba dan kucing.

Sementara itu, warna oranye melambangkan kehangatan dan melimpahnya musim panen. Mungkin juga ada hubungannya bersama api unggun yang dibuat bangsa Celtic untuk mengusir hantu.

Penjelasan lain dari sumber Today.com, seorang penulis ‘Trick or Treat: A History of Halloween’ yakni Lisa Morton menjelaskan, pada abad ke-20 Halloween persis bersama warna kuning dan coklat dikarenakan terkait bersama liburan di musim panen atau musim gugur.

Lebih lanjut lagi, Morton mengungkapkan kecuali oranye pas ini digunakan untuk menghargai jack-o’-lantern yang masuk ke dalam budaya Halloween pada kurang lebih 1910-an. Sedangkan warna hitam mungkin berkaitan bersama kucing hitam dan kelelawar hitam.

Created By indonesia arkeologi | Creative By indoarkeologi
indoPusaka