Heboh Prasasti Pakoe Boewono X

Heboh Prasasti Pakoe Boewono X

Heboh
Heboh Prasasti Pakoe Boewono X

indoarkeologi.xyz – Sebuah prasasti sangat tua berasal dari masa Pakoe Boewono X tak sengaja terungkap oleh keliru satu staf Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Solo.

Padahal, prasasti kuno itu, tidak cuman sudah berada cukup lama di bangunan milik Dinas Pekerjaan Umum (DPU) yang kini sudah direhab jadi kantor Damkar, sepanjang ini prasasti tersebut jadi alas penutup meja.

Salah satu staf Damkar Sarwanto menyebutkan terungkapnya marmer yang ternyata adalah sebuah prasasti kuno peninggalan Paku Buwono X pas keliru satu staf Damkar bernama Mathias Andri bermaksud dapat memindahkan meja berasal dari bangunan yang ada di belakang ke depan.

Karena cemas marmer itu terjatuh pas meja diangkat, Mathias Andri pun mencopot marmer yang sepanjang ini senantiasa terpasang di meja.

“Saat marmer diangkat sama Andri (panggilan Mathias Andri), dia terperanjat pas menemukan ada postingan bahasa Belanda tahun 1929 serta postingan Pakoe Boewono X,” kata Sarwanto pada Okezone, Selasa (12/2/2019).

Menurut Sarwanto, meja tersebut ditempatkan oleh pihak DPU pas Damkar masih berada di bawah DPU. Karena Damkar pas ini sudah berdiri sendiri dan tidak ulang di bawah DPU, maka meja itupun sengaja ditinggal oleh pihak DPU di kantor lama Damkar di alun-alun Utara.

“Sudah lama banget meja ini. Di sini saja, sudah ada 10 tahun, pada mulanya sudah ada di alun-alun Utara yang saat ini jadi pasar cinderamata. Meja itu punya DPU. Dulu itukan Damkar turut DPU. Terus meja ini dibawa ke kantor DPU yang ada di pedaringan ini,” ujar Sartono.

“Dan sehabis Damkar pisah bersama dengan DPU, dan gudang alat-alat berat milik DPU di rehab jadi kantor Damkar, meja ini ditinggal di sini. Dari pada tidak terpakai, makanya meja ini dibersihkan. Tidak tahunya ternyata sebuah prasasti,” kata Sartono melanjutkan.

Sartono sendiri belum sadar meja berukuran 1 mtr. x 1 mtr. diapakan. Yang pasti, sehabis terungkap seumpama marmer yang sepanjang ini jadi alas penutup meja itu adalah sebuah prasasti, untuk pas meja itupun ditempatkan di area aman.

“Belum sadar dapat diapakan. Untuk pas ditempatkan di area yang aman saja pernah sambil menunggu instruksi pimpinan,” kata Sartono.

Created By indonesia arkeologi | Creative By indoarkeologi
indoPusaka