Benda Pusaka Bersejarah di Museum La Pawowi Raib

indoarkeologi.xyz – Pihak kepolisian masih jalankan pendalaman atas persoalan dugaan hilangnya benda-benda pusaka bersejarah Kerajaan Bone di Museum La Pawowi, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
“Ini masih rancu, apakah dia (terduga) mencuri atau apakah ia mengamankan barang milik orang tuanya,” tutur Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Komang Suartana di Makassar, Rabu.
Perwira menengah Polri ini menuturkan, dari penyelidikan Satuan Reskrim masih ada pengembangan apakah sangat pencurian atau tidak. Karena, hingga sementara ini tim kepolisian di lapangan masih menyelidiki dan menghimpun info saksi dan bukti-bukti mengenai hilangnya benda dari museum tersebut.
“Nanti kecuali sudah lengkap, baru kita rilis. Ini masih dikembangkan. Kita juga masih akan tanyakan sejauh mana sistem hukum di lokasi Polres Bone,” tutur Kombes Komang, dikutip Antara.
Sementara itu, ahli waris benda pusaka tersebut, Andi Baso Bone, membantah.Ia mengaku tidak mencuri layaknya yang dilaporkan pihak Dinas Kebudayaan Kabupaten Bone pada 15 Januari 2022 di Polres setempat.
Andi Baso menjelaskan, benda-benda itu milik ayahnya untuk disita lagi sesudah mendapat surat pemberitahuan pada 10 Januari 2022 mengenai pengosongan rumahnya dekat museum dari Pemerintah Kabupaten Bone supaya langsung tukar bersama batas sementara paling lambat 24 Januari 2022.
Pemangku Kerajaan Bone
“Itu barang koleksi orang tua saya, diminta disimpan di museum itu. Hampir semua kalangan pejabat di sini jelas latarbelakang dari mana asal benda ini,” ungkap dia.
Hadirnya benda-benda pusaka sesudah ayahnya diminta tinggal di rumah itu, kini jadi museum. Sebab, rumah yang ditinggali di Jalan Sungai Kapuas Bone terdampak musibah, atapnya rubuh. Pemda setempat pun menghendaki supaya koleksi yang dimiliki ayahnya sebagai pemangku tradisi Kerajaan Bone sementara itu di letakkan di museum supaya tidak terbengkalai.
Bersama keluarganya, pun tukar ke sana dan ditempati sejak tahun 1978. Namun belakangan bersama alasan penertiban aset daerah oleh Pemda, ia pun diminta tukar ke daerah lain. Kendati demikian, pihaknya selalu kooperatif pada pemanggilan maupun kontrol dari kepolisian.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan Pemkab Bone, Andi Ansar Amal sementara dihubungi wartawan menyebut, barang-barang pusaka yang hilang itu 95 persen. Kejadian diperkirakan pada Sabtu (15/1)
Pihaknya memperkirakan, perihal pencurian berikut pada malam hari. Sebab, banyak barang pusaka yang hilang tidak ternilai harganya dibawa kabur pencuri. Dugaan sementara pelakunya orang yang dulu tinggal di belakang museum setempat, sesudah diminta pindah.