Abu Nawas Bawa Dukun untuk Bikin Abu Jahal Melunasi Utang

indoarkeologi.xyz – ABU Nawas mendadak kehadiran Abu Jahal. Dia lantas mengungkapkan maksud kedatangannya senang meminjam duit sebanyak 100 dinar. Tentu saja Abu Nawas kaget mendengarnya.
“Dari mana aku punya duit sebanyak itu?” ucap Abu Nawas layaknya dilansir kanal YouTube Humor Sufi Official.
“Ayolah, aku percaya anda pasti ada. Pinjamilah barang sebulan,” minta Abu Jahal merengek.
Awalnya Abu Nawas enggan mengabulkan permintaan Abu Jahal, tapi sebab didesak berkesinambungan pada akhirnya tidak kuasa menolak.
“Tapi janji ya hanya sebulan?” kata Abu Nawas mewanti-wanti.
“Iya aku janji Abu Nawas, bulan depan disaat kebunku sudah panen pasti bakal aku kembalikan,” ujar Abu Jahal cobalah merayu meyakinkan.
Setelah sebulan lamanya Abu Jahal tidak kunjung mengembalikan uang. Padahal sementara itu kebun miliknya sudah panen dan hasilnya melimpah.
“Payah Abu Jahal, dia tidak menepati janjinya,” batin Abu Nawas.
Dikarenakan tengah sangat membutuhkan uang, Abu Nawas terpaksa datang ke tempat tinggal Abu Jahal untuk menagih utang.
“Mana janjimu Abu Jahal? Katanya dalam sebulan kau bakal mengembalikan uangnya,” kata Abu Nawas.
Abu Jahal pun menjawab bahwa dirinya belum mampu membayar utang. Dia beralasan duit hasil panen kebunnya sudah habis untuk mengobati saudaranya yang tengah sakit.
“Jangan cemas Abu Nawas, bulan depan pasti bakal aku bayar,” ujar Abu Jahal.
Abu Nawas pasti sangat kecewa. Ia pada akhirnya pulang tanpa membawa uang.
Beberapa hari sesudah itu Abu Nawas mendengar kabar Abu Jahal sering mengajak kawan-kawannya pesta pora di rumahnya. Mendengar perihal itu, Abu Nawas pun menjadi emosi.
“Kurang ajar, katanya uangnya sudah habis, tapi malah sering membuat pesta,” gerutu Abu Nawas.
Untuk menagihnya ulang itu tidak mungkin, Abu Jahal pasti tidak bakal membayar utangnya dengan beribu macam alasan. Akhirnya terbesit di benak Abu Nawas suatu ide untuk mengerjai Abu Jahal.
Esok harinya pergilah Abu Nawas menemui sahabatnya yang tersedia di kampung seberang. Ia pun menjadi mengatur trik dan berharap bantuan sahabatnya itu. Setelah siasatnya sudah diatur dengan matang, maka Abu Nawas langsung datang ke tempat tinggal Abu Jahal.
“Kenapa kemari Abu Nawas? Kan sudah kubilang mengembalikan uangnya bulan depan,” kata Abu Jahal.
“Kamu jangan keliru tahu Abu Jahal, aku ke sini bukan senang menagih utang, tapi ingin mengajakmu menemui orang pintar,” balas Abu Nawas.
“Menemui orang pandai untuk apa?” tanya Abu Jahal penasaran.
“Begini Abu Jahal di kampung seberang katanya tersedia dukun pesugihan yang mampu membuat kita menjadi kaya. Aku ingin mencobanya ke sana,” jawab Abu Nawas.
“Benarkah? Baiklah Abu Nawas, aku ikut. Aku termasuk pengin kaya raya,” sahut Abu Jahal kegirangan.
Singkat cerita sampailah Abu Nawas dan Abu Jahal di tempat tinggal seorang dukun pesugihan. Setelah keduanya dipersilakan masuk, dukun tersebut bertanya, “Ada keperluan apa kalian kemari?”
Abu Nawas lantas mengungkapkan permintaan ingin kaya raya tanpa harus bekerja. “Oh itu gampang, tapi tersedia syaratnya,” ujar dukun tersebut.
“Apa itu syaratnya?” tanya Abu Nawas.
“Syaratnya harus tersedia tumbal, tapi jangan cemas tumbalnya tidak harus berasal dari keluarga, orang lain termasuk mampu dijadikan tumbal, tapi orang lain tersebut adalah orang yang tersedia kaitannya dengan hartamu,” jawab sang dukun.
“Maksudnya bagaimana? Saya belum paham,” tanya Abu Nawas lagi.
“Ya jikalau orang yang punya utang serupa kamu, maka orang tersebut mampu dijadikan tumbal, walau dia bukan anggota keluargamu,” jawab sang dukun.
“Kalau orangnya tidak senang bagaimana?” tanya Abu Nawas.
“Kamu tidak harus minta izin. Orang tersebut nanti bakal menjadi tumbal tanpa dia memahami dan ia bakal mati mengenaskan,” kata sang dukun menjelaskan.
“Oh begitu, baiklah aku setuju,” balas Abu Nawas sambil melirik ke arah Abu Jahal.
Abu Jahal yang merasakan gelagat dirinya bakal dijadikan tumbal, seketika langsung gemetaran. Kemudian Abu Nawas diajari mantra oleh sang dukun sebagai ritual sementara tengah malam.
Sepulangnya berasal dari tempat tinggal sang dukun di tengah perjalanan Abu Nawas berkata, “Abu Jahal, utangmu yang 100 dinar tidak usah anda kembalikan, aku ikhlas.”
Mendengar perihal itu, Abu Jahal langsung ketakutan. “Jangan Abu Nawas, aku bakal mengembalikan uangnya saat ini juga. Nanti sehabis kita sampai di rumah, aku bakal langsung mengembalikannya,” sahut dia ketakutan.
“Bukannya kemarin anda bilang uangmu sudah habis?” goda Abu Nawas.
“Uangku masih banyak Abu Nawas. Aku kemarin bohong serupa kamu,” ucap Abu Jahal.
Akhirnya hari itu termasuk Abu Jahal langsung mengembalikan duit yang dipinjam. Ternyata dukun yang didatangi Abu Nawas dan Abu Jahal adalah sahabatnya Abu Nawas.
Abu Nawas dan sahabatnya sengaja mengatur trik tersebut supaya Abu Jahal langsung melunasi utangnya.