Pusaka Di Sumatra Jadi Incaran Malaysia

Pusaka Di Sumatra Jadi Incaran Malaysia

Pusaka Di Sumatra Jadi Incaran Malaysia

Pusaka
Pusaka Di Sumatra Jadi Incaran Malaysia

indoarkeologi.xyz, Ada banyak bukti dan info yang mengatakan bahwa Kabupaten Kampar, Riau, merupakan satu berasal dari sekian banyak area lainnya yang menaruh histori peradaban sejak 7 abad yang lalu.

Salah satunya Istana Sultan Mahmud Syah Akhir Zaman yang terletak di Desa Koto Perambahan, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Riau. Akar budaya dan adat hingga kini jadi penguat kalau Kerajaan Kampa pada Abad 15 sesungguhnya ada.

Hal itu dibuktikan bersama terdapatnya tanah hak punya Kerajaan Kampa, sisa bangunan, dan pohon Asam Jawa yang berumur ratusan tahun. Termasuk stempel Kesultanan Kampa yang kini jadi benda pusaka peninggalan histori Kesultanan Kampa.

Dalam sebuah perhelatan silaturahmi yang digelar pada Selasa, (12/4/2022) lalu, tidak benar seorang Ninik Mamak memperlihat stempel peninggalan Kesultanan Kampa kepada Gubernur Riau Syamsuar.

Stempel itu berwarna hitam, bentuknya bulan bersama pegangan yang terbuat berasal dari besi tua.

“Benda ini hingga saat ini masih diincar oleh Malaysia,” kata tidak benar seorang Ninik Mamak yang mengelola istana tersebut.

Menurut cerita turun temurun, kalau stempel Kerajaan Kampa hingga kini masih jadi incaran orang-orang berasal dari Negeri Jiran, Malaysia. Pembangunan Kerajaan Kampa memiliki rancangan budaya yang disebut Tali Tigo Sapilin Tigo Tungku Sajorangan.

Di mana di dalamnya terdapat faedah pemerintah lewat raja, persukuan lewat Ninik Mamak, dan agama lewat ulama (masjid). Penataan yang diterapkan berdasarkan zonasi, yakni zona inti untuk untuk faedah kerajaan, dan zona pendukung untuk Ninik Mamak dan ulama. Ada 6 persukuan yang mengelola istana tersebut.

Eksistensi Kesultanan Kampa berakhir pada th. 1939. Hal itu dikarenakan raja terakhir tidak memiliki keturunan keluarga kerajaan ulang ke Malaysia, hingga usaha penghadangan oleh penjajah Belanda.

Sejak itu kompleks Kerajaan Kampa tidak terurus dan rusak termakan waktu. Hingga sementara ini yang tersisa adalah keping-keping bangunan dan benda-benda kerajaan lainnya.

Di lebih kurang th. 2010-an, sisa-sisa jejak peninggalan histori tersebut menyadarkan masyarakat, terlebih para Ninik Mamak pengampu kesukuan untuk melestarikan ulang histori peradaban yang mereka miliki.

Saat ini Istana Kesultanan Kampa udah selesai dipugar. Bentuknya terlalu indah dan masih baru. Bangunan istana masih merujuk pada desain aslinya, bersama ornamen-ornamen Melayu khas Kampar yang dipadukan bersama warna kuning.

Secara umum, bangunan Istana Kesultanan Kampa diberi nama Istana Sultan Mahmud Syah Akhir Zaman. menonjolkan kesan natural yang didominasi bahan bangunan berasal dari kayu, kalau pondasi dan lantai yang dipoles bersama keramik.

Created By indonesia arkeologi | Creative By indoarkeologi
indoPusaka