Berburu Barang Antik di Solo

indoarkeologi.xyz – BAGI kolektor barang antik dan kuno, Solo bisa merasa referensi harus dikunjungi untuk berburu barang antik.
Baragam tipe barang menjadi dari alat dapur, hiasan, patung, lampu kuno, meja kursi dan lemari kuno. Piring antik untuk pajangan, lampu antik pajangan, cermin antik pajangan, gelas antik, frame tersebut lukisan antik, cermin, keris, patung, setrika arang, koin kuno, gramafon antik dari eropa, dapat di dapatkan di Solo.
Pasar barang bekas disini bukan semata-mata menjual barang bekas seperti pasar loak umumnya sedangkan barang bekas yang di jual adalah barang bekas punya nilai tinggi.
Selain bersifat barang hiasan termasuk datang motor kuno dan onderdil kendaraan kuno yang sparepartnya rata-rata telah tidak di memproduksi lagi.
Lokasi Pasar Triwindu berada tepat di depan Pura Mangkunegaran. Pasar Triwindu terdiri atas bangunan dua lantai ini di desain unik dan membuka merasa pukul 09.00 wib sampai pukul 16.00 wib.
Harga yang di menawarkan di pasar antik Triwindu menjadi ratusan ribu sampai puluhan juta rupiah. Harga yang di tawarkan bergantung dari usia barang, keunikan termasuk kuantitas barang yang datang di pasaran.
Bagi seorang kolektor harga tidak terasa persoalan Tak heran jikalau seorang kolektor bisa merogoh dompetnya hingga puluhan hingga ratusan juta demi barang yang diincarnya.
Haryati, tidak benar satu pedagang mengatakan bagi penyuka barang antik harga bukan permasalahan Berapapun di beli asal barang berikut asli dan tidak banyak di pasaran.
“Contohnya lampu kristal gantung ini harganya Rp24 juta. Kalo tiruan Rp700 ribu terhitung dapat,” jelasnya kepada Okezone.
Pembeli harus cermat sebelum saat beli bisa saja barang yang di jual adalah barang baru sedangkan di wujud seperti barang kuno. kebanyakan penjual melacak barang kuno hingga ke pelosok desa.
Ada keunikan lain dalam bertransaksi di pasar Triwindu, tidak tetap transaksi bersama dengan uang bisa melalui proses barter yaitu menukar barang dengan barang. namun perihal itu atas kesepakatan bersama mengambil alih satu koleksi dengan koleksi lainnya.
