Bobol Museum dan Curi Barang Antik Dinasti Ming

indoarkeologi.xyz – Dua bersaudara asal Inggris udah dipenjara setelah mengaku membobol museum Jenewa, Swiss dan mencuri barang antik ikonik Dinasti Ming Tiongkok abad ke-14.
Stewart dan Louis Ahearne mengaku di pengadilan di Jenewa bahwa mereka adalah bagian dari geng beranggotakan tiga orang yang menggerebek dan mencuri di Museum of Far Eastern Art pada Juni 2019.
Hakim memastikan ke dua bersaudara itu bersalah atas pencurian berat dan memenjarakan mereka masing-masing selama tiga setengah tahun.
Dia juga melarang pasangan berikut mengunjungi Swiss masing-masing selama lima tahun.
Kedua saudara itu diperintahkan untuk membayar geser rugi sebesar 15.000 franc Swiss (USD17.400) kepada Yayasan Baur yang mengelola Museum Seni Timur Jauh.
Masa hukuman penjara mereka, untuk ketika ini, akan dijalani di Swiss.
Sebelumnya, pengadilan mendengar bahwa rusaknya museum senilai 3,5 juta franc Swiss (USD4 juta) disebabkan oleh gergaji listrik, palu godam, dan linggis antara bulan Juni 2019 di dalam pencurian tersebut.
Jaksa Marco Rossier menuturkan kepada pengadilan bahwa kedua bersaudara selanjutnya yang berasal berasal dari London tenggara – dan orang ketiga yang disebutkan di pengadilan oleh pengacara sebagai Daniel Kelly – semua nya sama-sama terlibat dalam perampokan tersebut.
Saat mengemukakan penilaiannya, Presiden Palais de Justice Jenewa Patrick Monney sepakat dengan kesalahan yang identik dan penambahan bahwa geng selanjutnya melakukan tindakan sebab kemauan untuk memperkaya diri mereka sendiri.
“Keinginan ini terlampau besar,” katanya.
“Saat perampokan tanggal 1 Juni 2019 ketiganya beraksi bersama-sama,” imbuhnya menceritakan kejadian malam itu.
“Setelah memeriksa konfigurasi sehari pada mulanya mereka mengerti ke mana mereka dapat pergi, dan mereka berlari begitu masuk,” lanjutnya.
“Mereka dapat masuk lewat lubang dan terlihat lewat lubang yang persis dalam kala tidak cukup berasal dari satu menit,” ujarnya.
Pengadilan di awalnya mendengar Louis Ahearne melaksanakan pengintaian pada museum, sesaat kakak laki-lakinya Stewart menyewa mobil Renault Captur di Bandara Jenewa atas namanya, yang lantas ia kendarai ke dan berasal dari TKP.
“Louis Ahearne memesan kamar hotel, [dan memperoleh] masker ski dan busana yang digunakan didalam perampokan itu,” kata Rossier.
“Semuanya sudah dipersiapkan dan diatur. seluruhnya benar-benar cepat,” ujarnya.
Rossier menuturkan dua mangkuk dan sebuah vas berasal dari abad ke-14 diambil alih dalam penggerebekan tersebut Dia menambahkan satu mangkuk dibawa ke rumah lelang Hong Kong oleh ketiga pria tersebut.
Jaksa menyebutkan Stewart Ahearne meninggalkan rincian paspornya saat mereka menjual barang tersebut.
Barang ke-2 sebuah vas, ditemukan di pusat kota London sebagai bagian dari operasi penyamaran bersama dengan petugas Polisi Metropolitan yang menyamar sebagai pembeli karya seni setahun setelah pencurian.
Artefak ketiga yang dijarah, cangkir anggur berhiaskan ayam, tidak pernah ditemukan.
Selama jaman hukumannya, Presiden Monney menambahkan Prasangka yang ditimbulkan memadai besar dan dapat saja tidak akan diperbaiki mengingat cawan ayam berikut belum ditemukan sejak ketika itu.
Sebelum menjatuhkan hukuman, keluarga Ahearnes menghendaki maaf atas tindakan mereka dan mengakui perlindungan keluarga mereka yang hadir di pengadilan.
“Saya pingin berharap maaf kepada pemilik museum atas rasa sakit dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan. aku ingin menghendaki maaf kepada penduduk Swiss secara umum terakhir aku pingin berharap maaf kepada Nicola dan ibuku,” terang Stewart.
“Saya pengen mengemukakan belasungkawa saya kepada museum, masyarakat Swiss, dan keluarga aku atas tekanan yang aku alami antara mereka,” ujar saudaranya Louis.
Presiden Monney menjelaskan dia mencatat pernyataan permohonan maaf dan penyesalan yang diungkapkan saudara-saudara tersebut.
Saat saudara-saudaranya dibawa pergi, Stewart Ahearne melambai kepada keluarganya sementara Louis Ahearne memberikan ciuman ke arah mereka.
