Alasan Rasulullah SAW Larang Memasuki Al Ula

Alasan Rasulullah SAW Larang Memasuki Al Ula

Alasan
Alasan Rasulullah SAW Larang Memasuki Al Ula

indoarkeologi.xyz – Al Ula merupakan kota yang terletak di Provinsi Al-Ula, Arab Saudi. Berjarak kira-kira 400 km berasal dari utara Madinah, kota ini terhadap zaman dahulu jadi ibu kota Lihyanites, kerajaan kuno di Arab terhadap abad-7.

Kota kuno ini juga disebut Hegra atau Al-Hijr yang dipenuhi dengan gunung-gunung besar dan ukiran konstruksi luar biasa indah yang tidak tersentuh selama berabad-abad. Kini UNESCO mengakuinya sebagai tidak benar satu warisan tertua.

Al Ula dikenal sebagai kota terkutuk juga berhantu. Dalam khazanah Islam, Al Ula dikenal dengan nama Madain Saleh yang merupakan rumah bagi bangsa Tsamud, kaum Nabi Saleh AS.

Kaum Tsamud tenar akan kesaktian dan keterampilan di dalam membawa dampak ukiran gunung dan konstruksi. Hasil karya mereka tetap sanggup kita melihat sampai sekarang.

Mengutip laman theislamicinformation.com, daerah yang saat ini dikenal Al Ula dulunya sangatlah subur dan hijau. Namun, kekayaan alam yang berlimpah membawa dampak orang-orang kaya di kalangan kaum Tsamud jadi sombong dan kejam serta gemar menyiksa dan membunuh orang-orang miskin.

Kemudian Allah SWT mengutus Nabi Saleh AS untuk berikan wejangan kepada mereka, sebagaimana termaktub di dalam Al-Qur’an surah al-A’raf ayat 73 berikut.

“Dan kepada kaum Samud (Kami utus) saudara mereka Saleh. Dia berkata, “Wahai kaumku! Sembahlah Allah! Tidak tersedia tuhan (sembahan) bagimu selain Dia. Sesungguhnya sudah singgah kepadamu bukti yang nyata berasal dari Tuhanmu. Ini (seekor) unta betina berasal dari Allah sebagai isyarat untukmu. Biarkanlah ia makan di bumi Allah, janganlah disakiti, nanti akibatnya kamu akan beroleh siksaan yang pedih.”

Azab Allah untuk Kaum Tsamud

Namun, ajakan berikut itu ditentang oleh mereka dan malah menantang Nabi Saleh melaksanakan mukjizat, tunjukkan kenabiannya. Mereka menantangnya untuk mengeluarkan seekor unta berasal dari bebatuan di dekatnya.

Nabi Saleh berdoa, keajaiban pun berjalan atas izin Allah. Seekor unta betina muncul di pada mereka dan melahirkan seekor anak sapi. Nabi Saleh memerintahkan kaum Tsamud untuk menghormatinya.

Setelah itu, di pada mereka tersedia yang mengimani kenabian Saleh. Namun, tersedia pula yang tetap menolaknya walaupun dua orang di pada mereka sudah membunuh unta yang tidak bersalah.

Sebagai hukumannya, Allah mengirimkan gempa bumi di sedang malam, yang membawa dampak mereka seluruh mati, dan tidak tersedia satupun berasal dari mereka yang terbangun lagi. Dalam surat al-A’raf ayat 78, Allah berfirman:

“Lalu datanglah gempa menimpa mereka, dan mereka pun mati bergelimpangan di di dalam reruntuhan rumah mereka.”

Setelah bencana itu, yang tersisa sekedar bangunan-bangunan besar dan monumen-monumen yang mereka ukir berasal dari pegunungan dan bebatuan, layaknya yang tetap sanggup kita melihat sampai saat ini. Belakangan, Al Ula jadi daya tarik wisatawan mancanegara.

Mengapa Rasulullah SAW Larang Memasuki Al Ula?

Rasulullah SAW dulu melewati Al Ula saat hendak berperang Tabuk terhadap th. 9 Hijriyah. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah menghendaki menghindari dan melarang para kawan dekat memasuki daerah berikut dengan sabdanya yaitu:

“Jangan kamu memasuki tempat-tempat mereka yang ditimpa azab Allah itu kecuali kamu di dalam situasi menangis. Jika kamu tidak menangis, janganlah kamu memasuki daerah itu sehingga kamu tidak ditimpa musibah layaknya musibah yang sudah menimpa mereka.” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim, dikutip berasal dari NU Online)

Belakangan, para peneliti sepakat bahwa tidak aman bagi manusia untuk tinggal lama di sana. Hal ini cocok dengan larangan yang dulu disabdakan Nabi Muhammad SAW berkenaan daerah ini.

Tempat yang merupakan isyarat ibrat ini, hendaknya tidak dijadikan daerah kesenangan dan hiburan. Madain Saleh sudah jadi rumah bagi orang-orang yang dihancurkan oleh Azab dan murka Allah. Tempat ini harusnya mengingatkan akan Pencipta kita, Keagungan-Nya, dan Kekuasaan-Nya.

BCL Kunjungi Al Ula

Saat ini, Al Ula sudah jadi daerah wisata yang digandrungi wisatawan berasal dari mancanegara. Baru baru ini, aktris sekaligus penyanyi Indonesia Bunga Citra Lestari (BCL) mendatangi Al Ula dengan Tiko Tiko Aryawardhana, Noah Sinclair, dan ibunya.

BCL dengan keluarga bertandang ke Al Ula sehabis menyelesaikan serangkaian ibadah umrah. Namun, ketetapan BCL ini menyebabkan pro dan kontra di kalangan warganet.

Mengutip kanal Citizen6 Liputan6.com, beberapa warganet mengkritik karena Al Ula diakui sebagai kota terkutuk yang dihindari oleh Rasulullah.

Menghadapi berbagai kritik, BCL beri tambahan respons dengan menyematkan komentar yang memastikan bahwa yang dilarang bukanlah Kota Al Ula, melainkan sebuah daerah bernama Mada’in Saleh (Hegra), yang merupakan daerah pemakaman Kaum Tsamud.

Selama berada di Kota Al Ula, BCL, Tiko Aryawardhana, Noah Sinclair, serta ibunya, melaksanakan berbagai aktivitas seru, juga berenang, nikmati hidangan di restoran, dan bermain trampolin.

Created By indonesia arkeologi | Creative By indoarkeologi
indoPusaka