Tempat Pesugihan Terpopuler di Indonesia

indoarkeologi.xyz – TEMPAT pesugihan terpopuler di Indonesia banyak dikunjungi oleh orang-orang yang dambakan punyai kekayaan secara singkat. Ya, belakangan parameter utama kesuksesan seseorang adalah harta. Hal itu mengakibatkan banyak orang melakukan berbagai langkah untuk sanggup jadi kaya raya.
Salah satu langkah yang masih dikerjakan oleh lebih dari satu orang untuk jadi kaya raya adalah bersama dengan melakukan pesugihan. Pesugihan itu merupakan langkah beroleh kekayaan secara instan melalui sebuah ritual.
Biasanya ritual pesugihan memanfaatkan sesajen atau tumbal melalui pertolongan dukun dan makhluk halus untuk menghendaki agar sanggup kaya raya. Mereka yang melakukan pesugihan akan pergi ke suatu tempat dan memuja kepada suatu benda untuk beroleh yang diinginkan.
Kebanyakan praktek pesugihan dikerjakan di gunung-gunung tertentu. Dan di Indonesia sendiri banyak lho gunung sakral yang sering dijadikan sebagai tempat pesugihan.
Nah kali ini Okezone.com akan merangkum 5 tempat pesugihan terpopuler di Indonesia. Berikut ulasannya.
1. Gunung Lawu
Tempat pesugihan terpopuler di Indonesia yang pertama tersedia Gunung Lawu. Gunung yang berada di perbatasan Jawa Tengan dan Jawa barat ini punyai tiga puncak, yakni Hargo Dalem, Hargo Domila, dan Hargo Domili.
Ketiga puncak itu diakui sebagai wilayah yang terlampau sakral di Tanah Jawa. Sejarahnya, terhadap zaman dulu konon ketiga puncak tersebut dijadikan sebagai wilayah untuk bertapa.
Misalnya saja Puncak Hargo Dalem diakui warga setempat sebagai petilasan berasal dari Prabu Brawijaya, Puncak Hargo Domili diakui dulu jadi petilasan berasal dari Ki Sabdo Palon dan Puncak Hargo Domila jadi tempat yang digunakan bermeditasi oleh para penguasa-penguasa Tanah Jawa jaman dahulu.
2. Gunung Padang
Gunung Padang berlokasi di Jawa Barat dan punyai ketinggian 885 mdpl. Gunung tersebut merupakan web prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum yang dijadikan destinasi wisata favorit masyarakat.
Dibalik kepopulerannya sebagai destinasi wisata, Gunung Padang juga dijadikan sebagai tempat peribadatan orang-orang bersama dengan keyakinan prasejarah yang menyembah gunung Gede. Selain itu, gunung ini juga sering dijadikan sebagai wilayah pesugihan.
3. Gunung Kawi
Gunung Kawi juga memadai kondang sebagai wilayah pesugihan. Berlokasi di Malang, gunung ini dipercaya sanggup mengakibatkan seseorang jadi kaya raya setelah melakukan ritual. Menariknya, kepopuleran Gunung Kawi sebagai tempat pesugihan tak cuma dikenal di Indonesia tetapi juga Asia Tenggara.
Biasanya ritual yang dikerjakan di Gunung Kawi seperti, membakar dupa, bersemedi, hingga memberikan sesajen. Ritual ini juga dikerjakan pada
Jumat legi yang diperingati sebagai hari pemakaman Mbah Djoego dan tiap tanggal 12 bulan Suro untuk memperingati wafatnya Mbah Djoego.
Nantinya orang-orang yang melakukan ritual tersebut akan mendapat jimat berwujud daun yang dipercaya sanggup mendatangkan kekayaan.
4. Sumur Kembar
Tak melulu di Tanah Jawa, tempat pesugihan terpopuler juga tersedia di Pulau Dewata lho, tepatnya di Sumur Kembar, Gilimanuk. Sumur Kembar ini dipercaya sanggup mendatangkan jodoh.
Namun perlu diingat, Sumur Kembar ini cuma diperuntukkan untuk wanita saja. Konon, saat Anda membasuh muka bersama dengan air yang berasal berasal dari Sumur Kembar, Anda akan berjumpa bersama dengan jodoh yang diidam-idamkan.
Selain beroleh jodoh, Anda juga sanggup menghendaki kekayaan di sumur ini. Namun syaratnya Anda perlu mandi telanjang di Sumur Kembar.
Kepercayaan ini ternyata tak cuma dikerjakan oleh penduduk Bali, tetapi juga orang-orang yang berada di luar Bali.
5. Gunung Kemukus
Dan terakhir tersedia Gunung Kemukus yang dipercaya sebagai wilayah pesugihan terpopuler di Indonesia. Konon, untuk mendatangkan kekayaan para pelaku pesugihan perlu berhubungan intim bersama dengan lawan type yang bukan suami atau istri sendiri sepanjang 7 hari.
Ritual ini berasal berasal dari kisah hubungan gelap antara Pangeran Samudro berasal dari Kerajaan Majapahit yang membawa kabur selir ayahnya, Nyai Ontrowulan. Hingga selagi ini, keyakinan itu masih dianut masyarakat.