Ramuan Keabadian Ditemukan di Tiongkok
indoarkeologi.xyz – PERNAHKAH Anda mendengar makna ramuan keabadian? Mungkin, perihal ini bisa ditemukan didalam cerita maupun fiksi belaka. Namun, obat selanjutnya ternyata ada didalam kehidupan nyata, apalagi telah ada sejak zaman kuno.
Belum lama ini para arkeolog menyebabkan penemuan mengagumkan ketika mereka menggali dan menemukan cairan seperti anggur berusia 2000 th. dari makam Dinasti Han Barat. Setelah mereka melakukan pengujian berbulan-bulan, dipercaya bahwa cairan selanjutnya adalah “Elixir of Immortality”.
Para ilmuwan menemukan cairan sebanyak 3,5 liter selanjutnya dari makam keluarga kerajaan pada Oktober 2018. Awalnya mereka sangat percaya cairan selanjutnya adalah anggur, gara-gara mengeluarkan aroma seperti alkohol.
Namun, hasil penelitian laboratorium menyatakan bahwa cairan yang ditemukan di Luoyang terdiri dari potasium nitrat dan alunit. Kedua komponen selanjutnya adalah bahan utama obat keabadian yang tercantum didalam teks Tao kuno. Hal ini disampaikan langsung oleh pimpinan proyek penggalian, Pan Fusheng.
Menurut Kepala Institut Relik Budaya dan Arkeologi, Shi Jiazhen, ramuan mistis ini kabarnya menjadi racikan pertama yang ditemukan para ahli di Tiongkok.
“Ini adalah pertama kalinya mitos ‘obat keabadian’ ditemukan di Tiongkok. Cairan ini memiliki nilai yang berarti untuk studi kesimpulan Tiongkok kuno perihal menggapai keabadian dan evolusi peradaban Tiongkok,” tutur Shi, sebagaimana dilansir Next Shark, Kamis (7/3/2019).
Namun, persentase cairan selanjutnya bisa membahayakan kesegaran manusia ketika dikonsumsi didalam dosis tinggi, lebih-lebih kalium nitrat. Kabarnya senyawa kimia ini kebanyakan digunakan didalam pengolahan daging, kembang api, dan pupuk.
Ketika terpapar cairan ini, orang selanjutnya bisa mengalami reaksi yang berlainan seperti iritasi mata dan kulit, gagal ginjal, anemia, dan apalagi kematian.
Tidak memahami apakah orang-orang kuno dari Dinasti Han Barat telah menggunakan ramuan ini untuk upacara pemakaman atau terkecuali mereka mengkonsumsinya mengingat risiko kesegaran yang dimiliki cairan ini.
Hingga sementara ini para ilmuwan telah menyimpan bersama dengan baik semua benda yang mereka temukan di didalam makam. Selain itu, sisa jenazah di dalamnya terhitung turut dijaga bersama dengan baik gara-gara memiliki sejarah yang besar.
“Makam itu sediakan bahan miliki nilai untuk mempelajari kehidupan bangsawan Han Barat dan juga ritual pemakaman dan rutinitas istiadat pada era itu,” tutupnya.