Tempat Sakral di Pulau Samosir
indoarkeologi.xyz – PULAU Samosir di tengah-tengah Danau Toba, Sumatera Utara, kondang tidak cuma karena keindahan alamnya yang memukau, tapi termasuk karena kekayaan budaya dan sejarahnya yang melegenda. Pulau Samosir ialah tidak benar satu ikon pariwisata ternama di Indonesia.
Salah satu peninggalan peristiwa yang paling menarik di pulau ini adalah Batu Hobon, sebuah web site misterius yang jadi saksi bisu beragam legenda dan keyakinan masyarakat Batak.
Batu Hobon merupakan sebuah kubah batu lava dasitan yang menyembul di permukaan akibat energi magma lava Gunung Pusuk Buhit kalau melisikan dari aspek keilmuannya.
Berbeda ulang kalau dibahas dari apa yang diyakini masyarakat Batak, batu ini diyakini merupakan sebuah area sakral yang jadi area lahirnya nenek moyang mereka tepatnya di Lingkungan Sari Marihit, Pusuk Buhit, Sumatera Utara.
Mengutip laman Traveling Medan, masyarakat Toba termasuk yakin bahwa area ini menyimpan begitu banyak ragam benda legendaris layaknya pusaka atau harta peninggalan kuno.
Sejarah Batu Hobon yang berkembang menceritakan bahwa web site ini jadi area yang dipilih oleh Saribu Raja yang merupakan cucu dari si Raja Batak.
Saribu Raja diketahui memperoleh banyak warisan dan pendahulunya dan perlu area yang safe untuk menyimpan harta berikut lantaran ia hendak merantau ke area yang jauh.
Saat itulah Saribu Raja menemukan Batu Hobon yang bersifat bongkahan batu besar kemudian membentuk batu berikut jadi peti bersama kebolehan yang dimilikinya. Saribu Raja pun menyimpan seluruh harta peninggalannya di bongkahan batu berikut dan ulang menutup batu tersebut.
Batu penuh misteri ini konon menyimpan beberapa benda-benda pusaka asli Suku Batak diantaranya Pagar Pompang Bala Saribu Tontang Bala Saratus, Tintin Sipajadi, Pungga Haomasan, dan masih banyak harta pusaka lainnya.
Beberapa peninggalan itupun dipercaya merupakan ramuan-ramuan yang digunakan sebagai penangkal penyakit. Mengetahui Batu Hobon yang menyimpan banyak harta karun tersebut, web site inipun menarik perhatian banyak orang-orang sejak dulunya.
Batu Hobon udah mengalami beberapa kali percobaan untuk dibuka. Termasuk upaya yang dijalankan seorang pejabat Belanda sementara negara itu menginjakkan kaki di Tanah Batak.
Mendengar cerita bahwa batu sakral itu menyimpan banyak harta karun, pejabat Belanda itupun mengusahakan untuk membongkar peninggalan Saribu Raja tersebut. Namun, segala upaya dan percobaan untuk membongkar batu berikut tidak membuahkan hasil dan Batu Hobon senantiasa berdiri kokoh.
Pada dasarnya, Batu Hobon ini jadi sebuah destinasi wisata spiritual yang dulunya merupakan area ziarah dan berdoa masyarakat setempat. Para peziarah umumnya bakal mempunyai pelean dan sesembahan layaknya sirih, jeruk purut, dan lainnya kepada Mula Jadi Nabolo. Oleh karena itu, web site ini benar-benar suci bagi masyarakat Batak, terutama para keturunan Saribu Raja.
Namun, keberadaan pemeluk agama berikut perlahan menghilang sejalan berjalannya sementara dan Tanah Batak kini didominasi oleh mayoritas pemeluk agama Kristen. Kini, Batu Hobon menjelma jadi destinasi wisata yang berorientasi sebagai cagar budaya karena mengandung banyak wawasan tentang kekayaan budaya dan legenda Suku Batak.