Pemuka Agama Hindu Asal India Dibuat Tak Berkutik

Pemuka Agama Hindu Asal India Dibuat Tak Berkutik

Pemuka
Pemuka Agama Hindu Asal India Dibuat Tak Berkutik

indoarkeologi.xyz – SUNAN Bonang miliki kesaktian dan karomah yang luar biasa apalagi sampai dikenal di luar negeri. Hal ini menyebabkan seorang brahmana atau pemuka agama Hindu asal India, menantang sang waliyullah penyebar agama Islam di Pulau Jawa itu adu kesaktian.

Sang pemuka agama itu apalagi dibikin penasaran dengan langkah penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Pasalnya penyebaran Islam di Pulau Jawa berhasil menggerus agama Hindu-Budha yang bertahan sampai 15 abad.

Tentu perihal ini menyebabkan para pemuka agama Hindu berasal dari India tak berkenan sekiranya islam menggeser dominasi Hindu di Jawa, juga brahmana asal India ini. Dikutip berasal dari buku “Sunan Bonang Wali Keramat : Karomah, Kesaktian, dan Ajaran – Ajaran Hidup Sang Waliullah” karya Asti Musman, brahmana ini berlayar berasal dari India ke Pulau Jawa sampai tiba di Tuban, untuk menemui Sunan Bonang.

Guna mempersiapkan pertemuannya dengan Sunan Bonang, brahmana ini mempunyai buku-buku tentang agama dan ilmu pengetahuan. Sang brahmana ini hendak mengajak Sunan Bonang berdebat. Nahas belum sampai ke Tuban kapal yang dinaikinya tenggelam sebab hantaman ombak.

Beruntung sang brahmana ini sendiri selamat meski terdampar di suatu pantai dalam suasana pingsan. Begitu siuman, berasal dari kejauhan nampak olehnya orang berjubah putih sedang terjadi menuju ia tergeletak.

Sang brahmana tidak berkedip memperhatikan orang yang bertongkat itu. Tapi sang brahmana ini tak mengetahui bahwa orang yang ditemuinya ini adalah Sunan Bonang.

Saat itu ditanya sang brahmana ini menjawab hendak bertemu dengan Sunan Bonang. Ia memberikan maksud hendak berdebat dengan Sunan Bonang, tapi sayang buku-buku yang dibawanya hendak dijadikan materi justru hilang ditelan ombak.

Mendengar info sang brahmana, Sunan Bonang pun langsung mencabut tongkat yang tertancap di tanah. Seketika itu juga tiba-tiba berasal dari lubang area menancapnya tongkat itu keluar air dan memancarkan terlalu deras. Lebih terperanjat kembali brahmana itu bahwa buku-bukunya yang sempat hilang ditelan lautan keluar dan terbawa air.

Tapi anehnya buku-buku itu tetap utuh dan tidak rusak, apalagi buku itu konon nampak tidak basah oleh air laut. Orang yang berjubah putih itu selanjutnya menyebutkan ke sang brahmana, “Bukankah ini buku-buku yang engkau maksudkan itu?”

Konon lubang itulah yang sampai kini tetap dimanfaatkan masyarakat kurang lebih untuk memenuhi keperluan sehari – harinya. Lubang itu memancarkan air tawar ini disebut Sungai Brumbung, sumber air tawar ini sendiri letaknya berada di sebelah barat Pelabuhan Tuban disebut Boom.

Melihat kejadian itu sang brahmana baru mengetahui pria berjubah putih yang tersedia di hadapannya adalah Sunan Bonang, yang ia cari. Saat itu juga sang brahmana uang awalannya hendak berdebat dan menantang Sunan Bonang mengakui kehebatan Sunan Bonang.

Seketika itu pula ia berjongkok di hadapan Sunan Bonang berharap maaf atas kelancangannya. Tak hanya itu saja, sang brahmana itu langsung berharap secara langsung sehingga ia di terima jadi murid Sunan Bonang.

Created By indonesia arkeologi | Creative By indoarkeologi
indoPusaka